BERPIKIR DEDUKTIF

Berpikir deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut deduksi. Ada 2 macam berpikir deduktif :
• Silogisme
• Entimen

Silogisme suatu proses penarikan kesimpulan secar deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi/pernyataan dan sebuah konklusi/kesimpulan. Dengan fakta lain bahwa silogisme ada 3 buah pendapat yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Silogisme Kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut prwmis mayor, sedangkan yang megandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
– Premis umum : premis Mayor (My)
– Premis khusus : premis Minor (Mn)
– Premis simpula : premis Kesimpulan (K). didalam kesimpulan terdapat subjek (term mayor) dan predikat (term minor).

Contoh silogisme kategorial :
– Mayor : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA.
– Minor : Shena adalah mahasiswa.
– Kesimpulan : Shena lulusan SLTA.

Silogisme Hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden maka simpulannya juga akan menolak konsekuen.

Contoh silogisme hipotesis :
– Mayor : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
– Minor : Air tidak ada.
– Kesimpulan : Jadi, manusia akan kehausan.

Silogisme Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh silogisme alternatif :
– Mayor : Nenek Zaskia berada di Medan atau Solo.
– Minor : Nenek Zaskia berada di Medan.
– Kesimpulan : Jadi, Nenek Zaskia tidak berada di Solo.

Entimen adalah deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contoh entimen :
– Dia menerima hadiah pertama, karena dia telah memenangkan perlombaan itu.
– Anda telah memenangkan perlombaan ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

Sonia Bintang H.S
16210645
3EA02